Harga Cor Beton Bertulang per m³

Harga Cor Beton Bertulang per m³

Cor beton bertulang adalah tulang punggung hampir semua konstruksi besar—mulai dari rumah tinggal, gedung bertingkat, jembatan, hingga jalan raya. Namun, banyak orang hanya mencari harga per m³ tanpa memahami apa saja komponen yang membentuk harga tersebut. Artikel ini membedah harga cor beton bertulang per m³ secara teknis, ekonomis, dan strategis, sehingga pembaca bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam proyek mereka.


1. Apa Itu Cor Beton Bertulang dan Kenapa Penting?

Cor beton bertulang adalah campuran beton (semen, pasir, kerikil, air) yang diperkuat dengan besi tulangan. Besi ini memberi kekuatan tarik, sedangkan beton memberi kekuatan tekan.

  • Tanpa tulangan → Beton mudah retak saat menahan beban tarik.

  • Dengan tulangan → Beton mampu menahan beban tekan dan tarik secara seimbang.

Artinya, harga per m³ bukan hanya sekadar beli beton, tetapi juga termasuk kualitas dan jumlah besi tulangan yang dipakai.


2. Rincian Komponen Harga Cor Beton

Berbeda dari artikel lain yang hanya memberikan kisaran harga, di sini kita pecah biayanya secara detail.

Komponen Rata-rata Harga per m³ (Rp) Keterangan
Beton Ready Mix K-225 s/d K-350 900.000 – 1.200.000 Sudah termasuk material dan pengiriman
Besi Tulangan (BJTP / BJTS) 1.500.000 – 2.500.000 Tergantung diameter dan jarak tulangan
Bekisting (sewa / beli) 200.000 – 400.000 Kayu multipleks, bambu, atau sistem besi
Tenaga Kerja Pengecoran 150.000 – 300.000 Termasuk pembesian dan perakitan bekisting
Pompa Beton (jika perlu) 80.000 – 120.000/m³ Cocok untuk bangunan bertingkat
TOTAL ± 2.830.000 – 4.520.000 Per m³ cor beton bertulang

💡 Catatan: Harga dapat berubah tergantung lokasi, volume pekerjaan, dan spesifikasi teknis.


3. Faktor yang Mempengaruhi Harga

  1. Kekuatan Beton (Mutu K)
    Semakin tinggi mutu (misal K-350 dibanding K-225), harga akan naik karena komposisi semen lebih banyak.

  2. Jenis Besi Tulangan
    Besi polos lebih murah, tetapi untuk struktur utama biasanya dipakai besi ulir.

  3. Metode Pengecoran
    Manual lebih murah tapi lambat; ready mix + pompa beton lebih cepat tapi menambah biaya.

  4. Akses Lokasi Proyek
    Jika akses truk mixer sulit, biaya logistik akan bertambah.

  5. Volume Total Pekerjaan
    Semakin besar volume, harga per m³ bisa lebih murah karena efek economies of scale.


4. Studi Kasus Perhitungan Biaya

Misalkan membangun plat lantai beton bertulang seluas 100 m² dengan tebal 12 cm:

  • Volume beton = 100 × 0,12 = 12 m³

  • Mutu beton K-300: Rp 1.050.000 × 12 = Rp 12.600.000

  • Besi tulangan D10-D12 (1,8 ton) @ Rp 16.000/kg = Rp 28.800.000

  • Bekisting & tenaga kerja: ± Rp 4.500.000

  • Total: Rp 45.900.000

Artinya, harga per m³ = ± Rp 3.825.000.


5. Strategi Menghemat Biaya

  • Gunakan desain struktur efisien → Konsultasikan ke insinyur sipil agar diameter besi sesuai kebutuhan, tidak berlebihan.

  • Pesan beton ready mix dalam jumlah besar → Mengurangi biaya transport per m³.

  • Pilih metode bekisting reusable → Bekisting besi bisa dipakai ulang berkali-kali.

  • Jadwalkan pengecoran saat cuaca cerah → Menghindari biaya tambahan karena kerusakan akibat hujan.


6. Prediksi Tren Harga 2025

Berdasarkan analisis pasar konstruksi dan data harga bahan bangunan:

  • Harga semen diprediksi naik 5–7% karena biaya energi.

  • Harga besi fluktuatif mengikuti harga global baja.

  • Permintaan ready mix akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur nasional.

Artinya, harga cor beton kemungkinan naik 8–12% pada akhir 2025.

Baca juga : Detail Pondasi Cakar Ayam Rumah 2 Lantai


Kesimpulan

Harga cor beton bertulang per m³ tidak bisa dilihat hanya dari harga beton saja. Ada faktor besi tulangan, bekisting, tenaga kerja, hingga metode pengecoran yang memengaruhi. Dengan memahami komponen biaya secara rinci, pemilik proyek bisa mengatur anggaran lebih efisien dan menghindari pemborosan.

Share the Post:

Related Posts